Kamis, 26 September 2019

Ponpes Modern Al Falah Jatirokeh Songgom Brebes


Keindahan Pondok Pesantren Modern Al falah Jatirokeh, Potretan yang di ambil dari atas.

bukan itu juga loh... ada Puluhan saung berdiri diberbagai sudut dikitari tetumbuhan rindang dengan apitan bangunan gedung, masjid dan asrama yang berdiri megah.

Dalam pembelajarannya, bahasa Inggris dan bahasa Arab menjadi program inti serta mendalami quroatul qutub atau pendalaman kitab kuning.

Dengan ketrampilan tersebut, menjadi jalan para santri mudah diterima di perguruan tinggi negeri (PTN), dan hampir 80 persen mereka masuk PTN.
.
.
📷 @ppmalfalahjatirokeh

Yuk dukung terus infojatirokeh dengan klik follow, like, dan komen agar kami bisa terus semangat memberikan konten-konten menarik seputar jatirokeh.

media kami :
instagram : @infojatirokeh
Facebook : Info Jatirokeh
youtube : Info Jatirokeh





Selasa, 24 September 2019

PG Jatibarang, Bangunan yang indah bersejarah


PG Jatibarang saat ini sedang Berbenah/Revitalisasi.
dan juga punya dayatarik tersendiri untuk dikunjungi,Dari Taman Besaran Hijau, THR akan hadir kolam pemancingan dan Museum Loko. Remise atau stasiun loko menjadi daya tarik yang dijual untuk wisatawan baik lokal maupun mancanegara. 

Dengan gaya arsitektur Eropa, Remise merupakan salah satu bangunan terindah di dunia yang hanya ada dua di Jatibarang dan Johannesburg, Afrika Selatan. Kelak museum ini akan melengkapi keberagaman wisata Brebes dan Jawa Tengah. Dan akan bersinergi dengan Rest Area TIP260B banjaratma.
Yuk dukung terus infojatirokeh dengan klik follow, like, dan komen agar kami bisa terus semangat memberikan konten-konten menarik seputar jatirokeh.
media kami :
instagram : @infojatirokeh
Facebook : Info Jatirokeh
youtube : Info Jatirokeh








Sabtu, 21 September 2019

Peringati Hari Kebersihan Dunia, Ratusan Aktifis membersihkan Sampah Sepanjang Jalan Desa Jatirokeh

Brebes, Memperingati Hari Kebersihan Dunia, ratusan aktivis pecinta lingkungan di Di Desa Jatirokeh Kec Songgom Kab Brebes melakukan bersih-bersih lingkungan, Sabtu (21/9/19).

Aksi bersih lingkungan ini melibatkan juga Warga, Santri, pelajar, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

Segenap instansi seperti Pemerintahan Desa & kecamatan, Dinas Lingkungan Hidup, Kepolisian dan TNI turut serta dalam kegiatan ini.

Bersih-bersih dilakukan dengan sepanjang  jalan Desa Jatirokeh, titik pusatnya di bawah jembatan Sungai Pagar Ayu deket Ponpes Al-Falah.

“Peserta yang mengikuti kegiatan ini sekitar 100 orang dimulai pukul 07.00 pagi ,” Pembersihan difokuskan dengan membersihkan sampah" kata Kunaeni seperangkat desa jatirokeh.
Betapa pentingnya untuk menjaga kebersihan dan membuang sampah di tempatnya.“Semoga dengan kegiatan ini Jatirokeh semakin bersih dari sampah dan bisa bebas sampah,Pungkasnya.

Red. Info Jatirokeh










estimasi waktu baca: 1 menit, 13 detik

Jumat, 20 September 2019

Musholla Baituttaqwa, Musholla Tertua di Desa jatirokeh Kec Songgom Kab Brebes Jawa Tengah



Brebes, Mushola Baituttaqwa di bangun tahun 1823 M, mushola tertua di desa Jatirokeh Kec Songgom Kabupaten Brebes Jawa Tengah, sejarah nama jatirokeh dikatakan “Jatine reokan Paling Akeh’ pada saat itu bendarawan dari Karawang Jawa Barat yang bernama Elang Khairon seorang Fighur atau sosok dari keturunan orang Gujarat yang mengajarkan Agama Islam.

Keturunanya Namanya Wakhail yang dikenal ‘bendara Wakhel’ beliau seorang mantri Hutan yang selalu tugas berpindah-pindah, dari kerawang ke Cirebon keselatan daerah tasik ketimur menuju Salem, dari salem ke bumiayu melintasi perjalanan beliau keutara desa jembayat kec Margasari Kab Tegal di desa itu beliau menikah dengan seorang perempuan bernama darniyah, Mbah wakhail punya kakak pertama bernama surya manggala orang kepercayaan bupati Tegal (martoyolo) pada tahun 1980 menempati desa jatirokeh.

Beliau (mrucut) atau Berucap Sumpah “ Anak Cucu saya jangan seperti saya tukang jaga atau jadi pegawai yang hidupnya selalu pindah-pindah. Ahirnya punya anak pertama bernama Suduri (kyai suduri).
Mbah wakhail Naik haji taun 1815 Berganti H Nur salim setelah haji memondokan putranya yaitu Suduri (kyai suduri) di Pekalongan. Pada tahun 182o an H Nur salim meninggal dunia domakamkan desa Prupuk tahun 1823 M. Kyai Suduri membangun Mushola di jatirokeh dinamakan Musholla baituttaqwa yang sekarang masih kokoh.

Terlihat pilar-pilar masih utuh seperti pencu model demak, saka Guru 4, pengimaman, 2 jendela pakai seroja, pintu, kunci masih utuh menggunakan  beling bulat, kentongan, meja yang buat ngaji kyai Suduri pun masih utuh.

Pada masa itu masyarakat wajib sholat Jum’at di mushola ini sebelum di bangun masjid baitussajidin, masjid Baitussajidin dibangun masa  bekel “ Tarkamah” arkhirnya kegitan sholat jum’at pindah kira-kira tahun 1880 an.

sumber. Ust Ahmad said (Lebe Jatirokeh)
red Info Jatirokeh







Selasa, 17 September 2019

Makam Pahlawan Jatirokeh




Brebes - Di Desa Jatirokeh, Kecamatan Songgom Brebes, Jawa Tengah, tepatnya di blok Pahlawan, terdapat 37 makam tanpa nama. Makam tersebut adalah pusara para prajurit Hizbullah yang dibantai oleh pasukan Belanda tahun 1948. Salah satu diantara korban ini adalah Kapten Ismail, pahlawan nasional.

Di kompleks makam ini terdapat tugu bertuliskan Taman Makam Pahlawan Pagerayu. Terletak di pinggir sungai dan berada di lahan milik warga bernama Almh Kalimah. Belakangan tanah tersebut kini dikuasai oleh pihak desa agar tetap terawat keberadaan makam tersebut.

Sekeliling makam dibangun pagar keliling dan dicat warna merah putih. Sayangnya, di sekitar makam masih banyak berserakan sampah akibat kurangnya kesadaran warga dalam membuang sampah.

Wijanarto, sejarawan penyusun Buku Sejarah Berdirinya Kabupaten Brebes menjelaskan, selain makam tanpa nama, ada beberapa bangunan rumah yang menjadi saksi sejarah keganasan prajurit Belanda terhadap laskar Hizbullah di Desa Jatirokeh. Bangunan tersebut adalah milik Alm Jazuli, Medah dan Soyu.

Di tiga rumah inilah, 37 prajurit Hizbullah meregang nyawa akibat berondongan peluru tentara Belanda. Selain melakukan penembakan secara bertubi tubi, tentara Belanda juga membakar rumah milik Medah dan Soyu karena dianggap sebagai tempat persembunyian tentana Hizbullah.

Tentara Hizbullah hendak pulang ke Brebes dan Tegal untuk menemui keluarga setelah berbulan bulan melakukan perang gerilya. Mereka pulang menggunakan jalur tikus untuk menghindari patroli Belanda.
Baca juga: Makam Pahlawan Nasional Potjut Mirah Intan Tak Terawat di Blora

"Salah satu jalur yang dilalui adalah Desa Jatirokeh. Di sini mereka menginap di rumah warga. Namun ternyata keberadaan mereka diketahui oleh intel pasukan Belanda yang bernama Nevis," ungkap Wijanarto, saat ditemui di Taman Makam Pahlawan Pagerayu, Sabtu (10/11/2018) siang.

Dari laporan intel ini, pasukan Belanda melakukan pengepungan. Mereka kemudian memberondong rumah tersebut mulai sebelum subuh hingga pagi hari. Seluruh pasukan yang sedang terlelap karena kecapaian itu pun gugur.

"Oleh warga, prajurit itu dikuburkan di depan rumah tersebut dalam kondisi masih berlumuran darah. Warga menganggap tidak perlu mengkafani dan memandikan karena mereka gugur sebagai syuhada," tutur Wijanarto.

Beberapa tahun kemudian, identitas salah tentara Hizbullah itu mulai terungkap. Satu diantara mereka yang gugur adalah Kapten Ismail. Pihak keluarga mengidentifikasi dari cincin kawin yang melingkar di kerangka jarinya. Oleh keluarga, kerangka Kapten Ismail ini dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan di Kota Tegal.
Baca juga: Hari Pahlawan Peziarah Datangi Makam Sosrokartono di Kudus

"Sebagai penghormatan, Kapten Ismail dijadikan nama sebuah jalan di Kota Tegal," pungkasnya.

Wijanarto menambahkan setelah lama berada di luar daerah, muncul keinginan dari prajurit Hizbullah asal Brebes dan Tegal untuk pulang menengok keluarga.
Setelah berhari hari jalan kaki, sampailah di sebuah desa di Brebes, yaitu Desa Jatirokeh, Kecamatan Songgom. Di desa ini mereka memutuskan beristirahat di rumah rumah warga. Ada tiga rumah yang didiami pasukan ini, yaitu milik Jazuli, Medah dan Soyu.

Akibat serangan itu, 37 prajurit Hizbullah tewas. Mereka meregang nyawa sebelum sempat menemui keluarganya. Jenazah pahlawan ini kemudian dimakamkan di sebidang tanah milik Kalimah, sekitar 5 meter dari rumah pembantaian tersebut.

Saat ini makam tersebut masih terpelihara oleh pihak desa. Warga menyebut, daerah tersebut adalah blok pahlawan.

Sumber : detik.com

Yuk dukung terus infojatirokeh dengan klik follow, like, dan komen agar kami bisa terus semangat memberikan konten-konten menarik seputar jatirokeh.

media kami :
instagram : @infojatirokeh
Facebook : Info Jatirokeh
youtube : Info Jatirokeh

#infojatirokeh
#refrensinewongpagerayu #makampahlawanjatirokeh #hutrike74 #indonesia
#tugujatirokeh
#pagerayu
#desajatirokeh
#jatirokeh
#songgom
#brebes
#jateng